Desember.
Saya punya cerita tersendiri tentang Bulan ke 12 dalam
kalender, bulan penutup satu tahun yang
telah berjalan.
Desember itu dingin, desember itu kelabu, penuh mendung,
hari hari nya kerap berhujan, bahkan bersalju di belahan bumi yang lain.
...
Sebelumnya, saya sangat menyukai Bulan Desember. Saya suka
udara dinginnya yang menelusup ke balik sweater, saya suka berjalan jalan di
bawah warna kelabu langit paginya, Saya suka romantis rinai gerimisnya, dan
saya suka memandangi hujan derasnya dari jendela dengan khayalan yang menari
dalam pikiran.
Itu dulu, sebelum bulan ini menyisakan sedikit trauma.
Sedikit, tetapi cukup menyadarkan saya tentang sisi lain Desember.
...
Winter. Musim dingin.
Udara yang beku, sinar mentari yang hanya sesaat, langit
kelabu yang suram, gelap yang lebih cepat datang dan membuat malam jadi lebih
panjang..
..
Entah sejak kapan Desember menjadi bulan yang.. yahh..entah
bagaimana menyebutnya. Bisa dibilang, penuh hikmah (yang tersembunyi), penuh
kejutan (dalam arti positif dan juga negatif), bulan di mana suka duka di sini terasa
sangat jelas, bulan di mana saya harus mengambil keputusan keputusan yang
(mungkin) menentukan arah hidup saya selanjutnya.
Ibarat kopi, yang lama kelamaan ampasnya mengendap di dasar
cangkir, rasa-rasanya semua hal selama 11 bulan sebelumnya menjadi
terakumulasi, terkumpul di akhir tahun. Sedikit berat sebenarnya untuk
menangani hal hal yang sudah terakumulasi seperti itu. Apalagi itu Hal hal yang
absurd. abu-abu. ambigu. Setengah jelas, setengahnya lagi tak jelas. Membuat
saya merasa terjebak dalam musim dingin yang panjang, beku dan gelap.
...
Keputusan apa? Hal hal apa? Suka duka dan peristiwa macam
apa?
Ah, tak perlulah saya ceritakan secara detail. Entry
sebelumnya sudah cukup menjadi clue (itupun kalau kalian membaca tulisan saya
:p ).
...
Desember memang menyisakan sedikit trauma dan duka bagi
saya. Tetapi duka selalu menyimpan kejutan setelahnya. Kejutan yang
menyenangkan, pastinya. Hal itulah yang tidak membuat saya 100% membenci bulan
ini. Hanya menambah perspektif mengenai Desember, di satu sisi dinginnya
menyejukkan, di satu sisi dinginnya juga membekukan...
...
Bahwa suka dan duka itu berjalan bergantian, dan selalu
bersisian...
...
Di balik salju yang dingin mengubur tanah, masih ada tunas
tunas baru yang bersiap akan tumbuh, memekarkan bunga yang cantik di musim semi
nanti.
...
...
bws, akhir tahun 2014
*mengenang desember tahun lalu
ps : Apakah Desember tahun depan masih menyimpan kejutan
lagi? :)
No comments:
Post a Comment