Prologue:
Mimpi. Impian. Bermimpi.
Salah satu hal yang semua orang bisa melakukannya. Tanpa perlu skill khusus.
Tanpa perlu sekolah tinggi sampai botak. Dan yang paling penting;
tidak perlu mengeluarkan duit se-sen pun.
***
Mimpi. Kata kunci yang mampu mengubah hidup seseorang dalam sekejap. coba
saja,ada berapa banyak judul buku ataupun novel best seller yang
berbasis mimpi atau impian penulisnya? Dan impian yang tertuang di atas kertas
itu pada akhirnya menuju pada pencapaian yang gemilang. Menginspirasi banyak
orang,dan menumbuhkan mimpi-mimpi baru.
Dan sebuah impian bahkan bisa mengubah dunia...
Tetapi terkadang kita merasa mimpi-mimpi yang telah kita rencanakan dan rancang
sedemikian rupa,pada akhirnya harus kita kubur lagi dalam-dalam. Atau mungkin
impian itu yang lari meninggalkan kita. Bisa juga impian itu mati suri. Dan
bahkan benar-benar mati. Lalu hilang. Mengapa?
Ada seseorang yang menjawabnya demikian;
“karena saya tidak bisa menemukan jalan untuk menuju ke impian itu. Karena saya
dipaksa untuk berbelok ke arah yang bukan menuju impian saya. Dan mimpi itu
perlahan menjauh,lalu hilang. Saya kehilangan cara untuk mewujudkannya”
Bagaimana dengan anda? Jawaban apa yang akan anda berikan?
Pernyataan di atas tadi tentunya adalah pernyataan ironis dari orang yang
kehilangan mimpinya. Orang yang sebenarnya tidak salah jalan. Tapi dia tidak
menemukan jalan untuk menuju ke mimpinya. Dia dipaksa atau mungkin terpaksa
berbelok ke jalan lain yang mengantarnya ke suatu tempat yang asing. Dan dia
jadi tidak punya cara untuk mewujudkan impiannya.
Lalu tibalah dia di sana. Tempat yang sama sekali asing. Menolehkan kepalanya
ke kanan dan ke kiri. Kebingungan. Tidak tahu apa-apa. Lalu pada akhirnya hanya
bisa menundukkan kepala. Sedih. Dia kehilangan impian lamanya. Seperti orang
patah hati...
Padahal,bila diibaratkan sumber daya,impian itu termasuk sumber daya yang dapat
diperbarui. Alias tidak akan ada habisnya. Seperti air,sinar matahari,dan
udara. Gratis,tidak pernah habis,dan ada di mana-mana.
Ya,..
Gratis,tidak pernah habis,dan ada di mana-mana. Kemana pun kita pergi,di mana
saja kita tersesat,kita akan selalu medapatkan udara. Sebesar apapun volume udara
yang kita hirup juga tidak akan membuatnya habis,dan tidak akan ada yang akan
menarik bayaran dari itu semua.
Begitu juga impian. Jalan yang berbeda,dan tempat yang asing,mungkin membunuh
impian lama kita. Tetapi impian bisa ditemui di mana saja. termasuk tempat yang
asing itu. Dan ternyata di tempat yang asing itu dapat ditemukan mimpi-mimpi
yang baru. Yang siap untuk diwujudkan dengan cara yang baru.
Mimpi-mimpi untuk diri sendiri. Juga mimpi-mimpi untuk orang lain disekitar
kita,..
orang-orang yang berarti...
***
Epilogue:
Tidak perlu menertawakan impian orang lain,karena setiap impian itu tetap indah
bagi yang memimpikannya...:)
No comments:
Post a Comment